Pengurus SP Pertamina, Serigala Lapar Berbulu Domba Patriot?

 


Kita harus mengaku, beberapa pengurus Serikat Pekerja (SP) Pertamina ialah beberapa orang yang jago pidato. Tetapi, kemampuan penting mereka ialah kecurangan. Dengan kekuatan itu, mereka dapat memengaruhi beberapa pekerja hingga tanpa ada sadar sudah terjebak dalam jadwal politis serta kebutuhan segelintir orang.

Manfaat Tepung Daun Turi Untuk Ayam Laga

Misalnya waktu mereka berteriak-teriak tolak subholding serta gagasan IPO. Faktanya, restrukturisasi serta IPO akan bikin rugi negara, bikin rugi Pertamina, dan lain-lain. Semua dikemas dengan bungkus nasionalisme. Seakan-akan mereka ialah patriot yang sangat berjasa membuat perlindungan negara.


Tetapi, itu semua rupanya cuma kedok. Dibalik itu, ada fakta penting mengapa mereka menampik restrukturisasi serta IPO. Walau sebenarnya, taktik itu akan efisien menggerakkan terwujudnya transparan serta memajukan Pertamina. Tetapi, malah itu yang membuat mereka takut.


Mengapa? Sebab beberapa pengurus SP ini ialah beberapa orang yang dengan cara performa loyo. Mereka tidak produktif sebab saatnya habis untuk beberapa rapat bau politis yang tidak jelas faedahnya buat Pertamina.


Jika cahaya transparan menerangi ruang-ruang dalam proses usaha di Pertamina, termasuk juga dalam proses kaderisasi serta promo, karena itu mereka akan kalah berkompetisi dengan pekerja milenial yang bertambah karieronal serta telaten kerja.


Jadi, fakta nasionalisme dalam penampikan subholding serta IPO hanya kedok. Aslinya, mereka takut jika performa yang pas-pasan akan membuat mereka kalah berkompetisi. Bila kalah berkompetisi, karena itu upah besar serta sarana komplet yang sejauh ini mereka bisa dari Pertamina akan menyusut.


Ini bukanlah kata saya lho. Ini pengakuan Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Pertamina Berpadu (FSPPB) Arie Gumilar serta Sekjen FSPPB Dicky Firmansyah. Pengakuan itu dikatakan oleh Janses E. Sichaloho untuk kuasa hukum yang sebagai wakil Arie serta Dicky waktu sidang judicial ulasan di Mahkamah Konstitusi (MK) Senin, 10 Agustus.


"Hal itu (restukturisasi serta IPO akan) berefek pada kualitas hidup serta kesejahteraan pegawai perusahaan Group Pertamina dan keluarganya tidak terjaga," kata Janses. Anda dapat cek pengakuannya di link web sah MK. Melihat paragraf ke-6.


Mereka akan mengelak dengan alasan legal standing. Tetapi, itu tidak lebih dari tipu daya saja. Rupanya, jargon nasionalisme serta patriotisme yang tetap mereka teriakkan itu cuma kedok. Sebenarnya, mereka cuma takut pertandingan serta transparan. Sebab jauh di lubuk hati, mereka mengetahui loyo di kapabilitas.


Mereka takut, pertandingan serta transparan akan membuat mereka kalah berkompetisi dengan pekerja-pekerja milenial yang smart serta karieronal. Mereka kurang percaya diri dengan beberapa pekerja muda yang konsentrasi kerja memajukan perusahaan serta tidak ingin diperalat untuk agenda-agenda politis.


Postingan populer dari blog ini

Kota paling tua yang dulu pernah bertahan di dalam Bumi

A argument is actually percolating amongst the historians

Thai saving laborers that replied to unexpected urgent phone telephone calls coming from Cambodian