Menyoal Demo di Masa Pandemi, Perlu Cara Lain dalam Menyampaikan Aspirasi

 


Di waktu epidemi ini, terdapat beberapa orang yang memahami jika berkumpulnya massa pada satu tempat yang serupa, benar-benar rawan jadi tempat penebaran virus Covid-19. Karena itu, beberapa orang lalu batasi bergabung serta berkerubung.

Manfaat Tepung Daun Turi Untuk Ayam Laga

Mengambil contoh untuk kepentingan rapat atau dialog yang menyertakan beberapa orang, kita sekarang telah mulai terlatih pilih memakai media daring yang tidak berjumpa dengan cara fisik. Penting, dialog berjalan serta ide dapat disuarakan.


Tetapi, di lain sisi, tindakan protes yang ramai berlangsung di beberapa kota di Tanah Air, seakan jadi antitesis dari usaha hindari transmisi virus Covid-19 itu. Kenyataannya, tidak susah mendapatkan info demonstrasi di beberapa kota yang dikabarkan media daring/online arus penting.


Justru, sering, tindakan demonstrasi itu berlangsung di daerah yang masih tetap dengan status zone merah atau ada banyak teritori di daerah propinsi/kabupaten/kota yang belum move on dari zone merah alias mempunyai efek tinggi penyebaran Covid-19.


Mengambil contoh di Propinsi DKI Jakarta. Merilis dari CNN Indonesia.com, semenjak Pemprov DKI Jakarta mengaplikasikan PSBB peralihan pada 5 Juni 2020, beberapa tindakan demonstrasi berlangsung di daerah ibu kota.


Salah satunya tindakan penampikan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di muka Gedung DPR/MPR, tindakan demo beberapa massa yang menampik reklamasi teritori Ancol, sampai tindakan demonstrasi beberapa musikus cafe atau pekerja lokasi hiburan yang tuntut supaya mereka bisa dibolehkan kembali lagi kerja.


Termasuk juga sebagai sorotan di sejumlah media ialah tindakan demonstrasi menampik Perancangan Undang Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja. Masyarakat dari beberapa komponen lakukan tindakan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan serta Gedung MPR/DPR, Jakarta.


Memang, tidak ada ketentuan yang mengendalikan detil masalah penerapan demo di waktu epidemi. Tetapi, berunjuk rasa dengan hadirnya beberapa orang di satu titik, jelas mempunyai efek tinggi.


Merilis dari Kompas.com, pada tengah Juli lalu, Juru Bicara Pemerintah untuk Perlakuan Virus Corona Achmad Yurianto memperjelas jika pemerintah tidak dengan cara spesial membuat prosedur kesehatan untuk tindakan demo di waktu epidemi. Tetapi, prosedur kesehatan yang ada sekarang ini, bisa dibuat dasar untuk semua kesibukan, termasuk juga demonstrasi.


Yuri memperingatkan, ada tiga hal yang perlu dipatuhi warga dalam jalankan prosedur kesehatan. Ke-3 hal tersebut yaitu masih disiplin menggunakan masker, jaga jarak, serta rajin membersihkan tangan.


Langkah lain sampaikan inspirasi


Menanggapi demonstrasi di waktu epidemi ini, saya tertarik dengan pengakuan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang diambil mass media.


Postingan populer dari blog ini

Kota paling tua yang dulu pernah bertahan di dalam Bumi

A argument is actually percolating amongst the historians

Thai saving laborers that replied to unexpected urgent phone telephone calls coming from Cambodian